Sungguh, Allah tidak berlaku curang
Selamat Pagi saudaraku yang dikasihi Kristus! Shalom.
Hari ini, Kamis tgl. 26 Maret 2020, firman Tuhan yang menyapa kita dari :
Ayub 34 : 12.
“Sungguh, Allah tidak berlaku curang, Yang Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan”.
Mengapa di tanahku terjadi bencana : “mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa, atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang. Demikian secuil syair lagu Ebit G. Ade.
Begitulah ungkapan yang sering muncul setiap terjadi sebuah peristiwa dalam diri seseorang, terutama penderitaan atau bencana dalam sebuah negeri. Bukankah demikian juga pertanyaan kita terhadap pandemi yang terjadi sekarang ini?
Saudaraku! Hari ini kita diajak untuk merenungkan firman Tuhan yang berkata : “Sungguh, Allah tidak berlaku curang”. Tuhan tidak mau mencurangi ciptaan yang paling sangat dihargainya, bahkan ditebus dengan darah-Nya. Dan Yang Mahakuasa juga tidak membengkokkan keadilan kepada Insan yang dikasihi-Nya. Kita harus menyatakan seperti ungkapan Yesus ketika para murid bertanya tentang dosa siapa, sehingga orang itu lahir buta, "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia”.
Jangan bertanya tentang dosa siapa. Lebih baik kita bersama-sama, menyatakan pekerjaan-pekerjaan Allah melalui peristiwa yang terjadi sekarang ini. Amin.
Immanuel. Horas.
Pdt.T.M.Simorang.
Serang –Banten.
Hari ini, Kamis tgl. 26 Maret 2020, firman Tuhan yang menyapa kita dari :
Ayub 34 : 12.
“Sungguh, Allah tidak berlaku curang, Yang Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan”.
Mengapa di tanahku terjadi bencana : “mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa, atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang. Demikian secuil syair lagu Ebit G. Ade.
Begitulah ungkapan yang sering muncul setiap terjadi sebuah peristiwa dalam diri seseorang, terutama penderitaan atau bencana dalam sebuah negeri. Bukankah demikian juga pertanyaan kita terhadap pandemi yang terjadi sekarang ini?
Saudaraku! Hari ini kita diajak untuk merenungkan firman Tuhan yang berkata : “Sungguh, Allah tidak berlaku curang”. Tuhan tidak mau mencurangi ciptaan yang paling sangat dihargainya, bahkan ditebus dengan darah-Nya. Dan Yang Mahakuasa juga tidak membengkokkan keadilan kepada Insan yang dikasihi-Nya. Kita harus menyatakan seperti ungkapan Yesus ketika para murid bertanya tentang dosa siapa, sehingga orang itu lahir buta, "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia”.
Jangan bertanya tentang dosa siapa. Lebih baik kita bersama-sama, menyatakan pekerjaan-pekerjaan Allah melalui peristiwa yang terjadi sekarang ini. Amin.
Immanuel. Horas.
Pdt.T.M.Simorang.
Serang –Banten.
Komentar
Posting Komentar