Janji Tuhan Tetap adanya
Horas. Selamat pagi bagi saudaraku yang dikasihi Kristus. Hari ini Senin, 09 Maret 2020, hari yang mengawali segala karya dan pekerjaan kita satu minggu ini, kita masih disapa sabda Allah dari Kejadian 17:7.
"Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu."
Memang lidah tak bertulang, tak terbatas kata-kata. Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain dihati.
Demikian lirik sebuah lagu yang sudah tenar sejak zaman tempo doeloe.
Lagu ini mengungkapkan betapa ucapan manusia itu teramat sering, lain di bibir lain di hati alias ingkar janji.
Jika manusia mudah mengingkari janji yang telah diucapkannya, berbeda dengan TUHAN Allah yang kita imani.
Allah tidak pernah ingkar jannji. TUHAN adalah Allah yang setia dengan apa yang telah dijanjikan-Nya.
Demikianlah ketika TUHAN Allah mengganti nama Abram menjadi Abraham, TUHAN Allah mengadakan Perjanjian dengan Abraham dan keturunannya, turun-temurun dan menjadi perjanjian yang kekal, bahkan hingga kepada kita orang-orang Percaya saat ini.
Saudaraku yang diaksihi Kristus! Jika TUHAN Allah adalah setia dengan janji-Nya, kepada kita umat-Nya, bagaimana dengan kita umat-Nya ini? Apakah kita tetap setia memegang janji kita kepada Allah bahwa hanya Dialah TUHAN dan Allah kita, yang terutama dan yang pertama.
Dengan demikian bukankah buahnya kita juga harus setia dengan apa yang telah kita janjikan dalan hidup kita ini? Amin.
Shalom. Immanuel.
Selamat berkarya.
Pdt.T.M.Simorangkir. Serang - Banten.
Komentar
Posting Komentar