Minggu Septuagesima, Praeses HKBP Distrik 21 Banten

"BAHAGIA ORANG BENAR..." Sahabat yg baik hati, selamat hari minggu & salam dari Serang - Banten!

Firman Tuhan pada Minggu Septuagesima hari ini (Maz. 112 : 1-10) adalah pengajaran penting dan mendasar yg harus dipahami oleh setiap orang percaya.

Mazmur ini merupakan hasil perenungan dan pengalaman hidup penulis, yg diungkapan dalam untaian kata-kata indah nan puitis, menyingkapkan kebenaran akan realitas hidup orang benar.

Realitas hidup orang benar adalah kebahagiaan, sesuai dengan judul Mazmur ini "Bahagia Orang Benar" ( terj. LAI). Namun, bahagia yg dimaksud sebaiknya dilihat dalam perspektif iman, bukan dalam pengertian emosional dan sentimen sempit.

Kebahagiaan yg dimaksudkan, bukanlah sekedar perasaan puas karena mendapatkan sesuatu yg diinginkan, atau suasana hati gembira bahkan euforia karena hasrat yg terpenuhi.

Bahagia yg dimaksudkan memiliki makna yg lebih dalam dan luas, yakni realitas hidup dalam kepenuhan (fulness of life), hidup dalam shalom - damai sejahtera.

Orang yg demikian memiliki damai dan harmoni dengan diri sendiri, dengan Tuhan, dengan sesama manusia, bahkan dengan alam sekitar (environment).

Siapakah orang yg memiliki realitas hidup seperti ini? Pemazmur memberikan jawaban yg gamblang, yakni: orang yg takut akan Tuhan (ay.1). "Berbahagialah orang yg takut akan Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya."

"Berbahagialah orang yg tidak berjalan menurut nasehat orang fasik..., tetapi yg kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yg merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon yg ditanam di tepi aliran air, yg menghasilkan buahnya pada musimnya..., apa saja yg diperbuatnya berhasil" (lih. Maz. 1).

Orang benar dan berbahagia dalam nats hari ini dilihat dalam hubungan yg harmonis baik vertikal (dengan Tuhan) maupun horizontal (sesama).

Sesungguhnya, Maz. 112 ini tidak terlepas dari Maz. 111. Sama-sama dimulai dengan "Haleluya - puji Tuhan," masing-masing terdiri dari 10 ayat. Maz. 111 menekankan pengenalan akan Tuhan dan kesaksian akan keberadaan Tuhan.

"Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah. Besar perbuatan-perbuatan Tuhan..." (111:1'2). Fokus utama adalah pengenalan akan Tuhan: kuasaNya, kebaikanNya, kasihNya, kebenaran dan keadilanNya.

Dengan pengenalan yg benar akan Tuhan, maka orang benar akan merespond dengan sikap "takut akan Tuhan." Takut yg dimaksudkan dalam konteks ini, bukanlah rasa khawatir, melainkan rasa hormat, kagum, syukur, taat dan cinta kepada Tuhan dan FirmanNya.

Orang seperti itu mensyukuri dan menikmati berkat-berkat Tuhan yg tidak terhingga, baik dalam kehidupan jasmani, rohani, keluarga, pekerjaan dan hubungan sosial.

Beberapa indikasi realitas hidup orang yg takut akan Tuhan dituliskan Pemazmur secara alegoris melalui ungkapan: anak-cucu perkasa di bumi, harta kekayaan dalam rumah, dalam gelap terbit terang, mujur, takkan goyah, hatinya teguh dan tidak takut. Atau dengan singkat, dia memiliki hidup dalam kepenuhan - shalom - damai sejahtera.

Saudaraku, tentunya kita semua menginginkan kebahagiaan. Tak seorang pun menginginkan penderitaan. Sebagaimana "falsafah utilitarianisme," yg dikembangkan oleh Jeremy Bentham dan John Stuart Mill, mengupayakan kebahagiaan yg sebesar-besarnya dan mengurangi penderitaan hingga sekecil-kecilnya. Itu sangat wajar.

Melalui berbagai upaya dan kerja keras kita bisa mendapatkan kebahagiaan. Turunan dari teori inilah yg memengaruhi kehidupan sosial, politik, ekonomi serta peradaban sekarang ini.

Tetapi bagi pemazmur, sumber utama kebahagiaan adalah hidup dekat dengan Tuhan dan mencintai perintah dan FirmanNya. Hidup benar: mengasihi Tuhan dan sesama, mencintai kebenaran dan keadilan, dengan demikian akan memiliki kepenuhan hidup.

Minggu Septuagesima - 70 hari sebelum kebangkitan Kristus, kita diingatkan akan hidup dalam kebenaran - takut akan Tuhan. Kita diajak untuk merenungkan hidup, pelayanan, penderitaan hingga kebangkitan Yesus.

Jika kita merenungkannya, maka kita akan memahami bahwa semua yg Yesus lakukan dan jalani adalah kebenaran, keadilan, ketaatan, cinta kepada Allah Bapa, manusia dan alam ciptaan. Kenyataan ini jualah yg memberi kebahagiaan, keselamatan dan kepenuhan hidup bagi kita orang-orang percaya.

Karena itu, berbahagialah! Mari kita mengarahkan diri pada kebenaran Tuhan dan nilai-nilai yg Yesus inginkan!

Dear friends, God wants us to live in harmony with God, ourselves, our fellow human beings and with our environment! Thereby, we have joy and happiness. In Christ, we are blessed with shalom and fulness of life. Let us celebrate this truth! Be happy and smile!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sermon Gabungan HKBP Resort Serang dan GKPS Serang-Cilegon

Ibadah Keluarga Parhalado HKBP Serang

Pesta Bona Taon HKBP Serang tahun 2024